Gambar Sampul IPA · Bab 13 Induksi Elektromagnetik
IPA · Bab 13 Induksi Elektromagnetik
DewiGanawati

24/08/2021 13:36:32

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Induksi Elektromagnetik

283

P

eta

K

onsep

Setelah kalian memahami peta konsep di atas, perhatikan kata-kata kunci berikut

yang merupakan kunci dan cara memahami materi ini.

Induksi Elektromagnetik

GGL Induksi

Garis Medan Magnet

Generator

•Dinamo

•Transformator

Hubungan antara Garis

Medan Magnet dengan

GGL Induksi

1. Dinamo DC

2. Dinamo AC

3. Generator

Efisiensi Trafo:

=

×100%

K

s

p

P

P

1. Trafo Step-up

2. Trafo Step-down

Karakteristik Trafo

dan Penerapannya

Prinsip Kerja

Tra nsf o r m a t o r

Prinsip Kerja

Induksi

Elektromagnetik

antara lain

didapatkan

jenisnya

menjelaskan

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini.

Pada suatu malam, ketika Ani sedang belajar IPA. Tiba-tiba ayah Ani

mendekat sambil bertanya kepada Ani. Apa bedanya arus listrik yang ditimbulkan

oleh sebuah baterai dengan arus listrik dari PLN? Dan menggunakan alat apakah

arus listrik dari pembangkit listrik yang bertegangan besar dapat digunakan di

rumah-rumah dengan tegangan kecil? Ani diam sejenak, terlihat dari wajahnya

bahwa ia sedang berpikir sambil menyatakan tegangan yang ditimbulkan oleh

baterai itu kecil sehingga jika kesetrum tidak menyebabkan kecelakaan yang fatal

sedang untuk PLN sebaliknya bisa terbakar dan meninggal. Oleh karena itu, untuk

PLN mestinya ada alat yang bisa menurunkan tegangan. Bagaimana prinsip kerja

alat tersebut, untuk lebih jelasnya bisa kalian pelajari pada Bab 13 ini.

Induksi

Elektromagnetik

Bab

13

K

ata

K

unci

IPA Terpadu IX

284

A. Hubungan antara Pergerakan Garis

Medan Magnet dengan Terjadinya

Gaya Gerak Listrik Induksi

A. Tujuan

Mengetahui medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.

B. Alat dan Bahan

1. Dua buah magnet batang

2. Galvanometer

3. Dua buah solenoida yang berbeda jumlah lilitannya

C. Cara Kerja

1. Susunlah alat seperti pada gambar.

2. Gerakkan kutub utara magnet batang masuk ke dalam

kumparan. Amatilah jarum galvanometer, lihat gambar (a),

apa yang terjadi?

3. Diamkan magnet batang di dalam kumparan, amati

galvanometer, apa yang terjadi?

4. Gerakkan kutub utara magnet batang keluar dari kumparan.

Amati apa yang terjadi pada jarum galvanometer, lihat

gambar (b).

5. Ulangi dengan menggerakkan magnet batang masuk-keluar

terus menerus. Amati jarum galvanometer, apa yang terjadi.

6. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan mengganti magnet

batang yang lebih kuat. Amati terus jarum galvanometer,

apa yang terjadi.

Kegiatan

(b)

(a)

Induksi Elektromagnetik

285

7. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan mengganti solenoida

yang lebih banyak jumlah lilitannya. Amati apa yang terjadi

pada jarum galvanometer.

8. Apabila yang digerakkan masuk-keluar adalah kutub selatan

magnet batang. Bagaimana arah penyimpangan jarum

galvanometer.

D. Hasil Pengamatan

Bagaimana kesimpulan kalian dari kegiatan di atas jika dikaitkan

pengaruh medan dengan pergerakan galvanometer?

Kalian telah mengetahui bahwa ada beberapa

bentuk energi antara lain: energi kalor, energi kimia,

energi cahaya, energi bunyi, dan energi listrik. Di antara

bentuk-bentuk energi tersebut, energi listriklah yang

paling mudah diubah menjadi bentuk energi lain. Oleh

karena itu, energi listrik banyak digunakan untuk

kepentingan manusia. Energi listrik diperoleh dari

mesin pembangkit listrik yaitu generator.

Generator menghasilkan energi listrik dengan

beda tegangan yang sangat tinggi yaitu dalam orde

megavolt, oleh sebab itu sebelum sampai ke rumah-

rumah perlu ada alat penurun tegangan. Alat yang

digunakan adalah trafo atau transformator. Dasar

kerja trafo dan generator adalah induksi

elektromagnetik.

Terjadinya GGL Induksi

Seorang ilmuwan dari Jerman yang bernama

Michael Faraday

(1991 – 1867) memiliki gagasan

dapatkah medan magnet menghasilkan arus listrik?

Gagasan ini didasarkan oleh adanya penemuan dari

Oersted bahwa arus listrik dapat menghasilkan

medan magnet.

Karena termotivasi oleh gagasan tersebut

kemudian pada tahun 1822,Faraday memulai

melakukan percobaan-percobaan. Pada tahun 1831

Faraday berhasil membangkitkan arus listrik dengan

menggunakan medan magnet.

IPA Terpadu IX

286

Alat-alat yang digunakan Faraday dalam

percobaannya adalah gulungan kawat atau kumparan

yang ujung-ujungnya dihubungkan dengan

galvanometer. Jarum galvanometer mula-mula pada

posisi nol. Kalian pasti sudah mengetahui, bahwa

galvanometer adalah sebuah alat untuk menunjukkan

ada atau tidaknya arus listrik di dalam rangkaian.

Percobaan Faraday untuk menentukan arus listrik

dengan menggunakan medan magnet, dilakukan antara

lain seperti kegiatan di atas. Pada kegiatan tersebut

diketahui bahwa ketika kutub utara magnet bergerak

ke dalam kumparan maka jarum galvanometer,

menyimpang ke kanan. Ketika magnet ditarik dari dalam

kumparan maka jarum galvanometer menyimpang ke

kiri. Pada saat kutub selatan bergerak masuk ke dalam

kumparan, jarum galvanometer akan menyimpang ke

kiri, sedangkan ketika kutub selatan ditarik dari dalam

kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan.

Dari hasil percobaan di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa arus induksi yang timbul dalam

kumparan arahnya bolak-balik seperti yang

ditunjukkan oleh penyimpangan jarum galvanometer

yaitu ke kanan dan ke kiri.

Karena arus induksi selalu bolak-balik, maka

disebut arus bolak-balik (AC =

Alternating Current

).

Faraday menggunakan konsep garis gaya magnet

untuk menjelaskan peristiwa di atas.

Perhatikan Gambar 13.1!

1. Magnet didekatkan pada kumparan maka gaya

yang melingkupi kumparan menjadi bertambah

banyak, sehingga pada kedua ujung kumparan

timbul gaya gerak listrik (GGL).

2. Magnet dijauhkan terhadap kumparan maka garis

gaya yang melingkupi kumparan menjadi

berkurang, kedua ujung kumparan juga timbul GGL.

3. Magnet diam terhadap kumparan, jumlah garis

gaya magnet yang melingkupi kumparan tetap,

sehingga tidak ada GGL.

Kesimpulan percobaan di atas adalah:

Timbulnya gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya

apabila terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya

magnet.

Induksi Elektromagnetik

287

SU

Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya

perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut

GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir

dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut

induksi elektromagnetik.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar

GGL induksi yaitu:

1. Kecepatan perubahan medan magnet.

Semakin cepat perubahan medan magnet, maka

GGL induksi yang timbul semakin besar.

2. Banyaknya lilitan

Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi

yang timbul juga semakin besar.

3. Kekuatan magnet

Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL

induksi yang timbul juga semakin besar.

Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada

kumparan dapat dengan jalan memasukkan inti besi

lunak.

GGL induksi dapat ditimbulkan dengan cara lain

yaitu:

1. Memutar magnet di dekat kumparan atau

memutar kumparan di dekat magnet. Maka kedua

ujung kumparan akan timbul GGL induksi.

2. Memutus-mutus atau mengubah-ubah arah arus

searah pada kumparan primer yang di dekatnya

terletak kumparan sekunder maka kedua ujung

kumparan sekunder dapat timbul GGL induksi.

Gambar 13.1

Gaya gerak listrik timbul akibat perubahan garis

gaya magnet

IPA Terpadu IX

288

3. Mengalirkan arus AC pada kumparan primer,

maka kumparan sekunder didekatkan dapat

timbul GGL induksi. Arus induksi yang timbul

adalah arus AC dan gaya gerak listrik induksi

adalah GGL AC.

B. Prinsip Kerja Dinamo dan Generator

Kalian sudah mengetahui bahwa terjadinya arus

induksi dan GGL induksi antara lain dengan cara

kutub magnet digerakkan di dekat kumparan atau

kumparan digerakkan di dekat kutub magnet. Karena

kita menggerakkan kutub magnet berarti terdapat

energi gerak atau energi kinetik.

Jadi, dalam proses terjadinya arus induksi

terdapat perubahan energi gerak menjadi energi

listrik. Akibat gerakan magnet di dalam suatu

kumparan menimbulkan arus induksi yang secara

langsung adanya energi lisrik yang ditimbulkan.

Beberapa contoh peralatan yang digunakan

dalam kehidupan sehari-hari sebagai penerapan GGL

induksi di antaranya adalah generator dan dinamo.

1. Dinamo

Bagian utama dinamo, lihat Gambar 13.2, adalah

a. Sebuah kumparan (C)

b. Sebuah cincin geser (A)

c. Sikat (B)

d. Magnet

Gambar 13.3

Dinamo dengan prinsip kumparan berputar

Induksi Elektromagnetik

289

Sedangkan langkah-langkah kerja dinamo adalah

sebagai berikut:

a. Sebuah kumparan berputar dalam medan

magnet.

b. Tiap-tiap ujung kawat kumparan dihubungkan

dengan sebuah “cincin geser”.

c. Cincin geser tersebut menempel sebuah sikat.

d. Bila kumparan diputar maka dalam kumparan itu

timbul GGL AC. GGL AC ini menimbulkan arus

AC di dalam rangkaian dinamo.

2. Dinamo Arus Searah

Dinamo arus bolak-balik dapat diubah menjadi

dinamo arus searah dengan menggunakan cincin

belah atau komutator seperti pada motor listrik, lihat

gambar 13.3!

Dinamo arus searah pada prinsipnya sama

dengan motor arus searah. Jadi dinamo arus searah

dapat dipakai sebagai motor arus searah. Demikian

pula sebaliknya.

3. Generator

Bagian utama generator, lihat Gambar 13.4, adalah:

a. Magnet

Untuk generator pembangkit tenaga listrik yang

besar biasanya menggunakan lebih dari satu magnet

yang berputar. Magnet yang digunakan biasanya

magnet listrik.

U

Sikat

Cincin belah

(komutator)

Kumparan

Gambar 13.3

Dinamo arus searah

IPA Terpadu IX

290

b. Rotor

Rotor adalah bagian generator yang berputar.

c. Stator

Stator adalah bagian generator yang tidak

berputar.

Arus yang ditimbulkan oleh generator juga arus

bolak-balik. Seperti yang kalian ketahui bersama

bahwa arus yang digunakan di rumah-rumah atau

di pabrik-pabrik bersifat arus bolak-balik, bukan?

C. Prinsip Kerja Transformator (Trafo)

Transformator adalah sebuah alat untuk

menaikkan atau menurunkan tegangan arus bolak-

balik. Transformator sering disebut

trafo

. Sebuah

transformator terdiri atas sebuah inti besi. Pada inti

besi digulung dua lilitan, yaitu kumparan primer dan

kumparan sekunder, lihat Gambar 13.5!

+

U

U

S

S

Gambar 13.4

Generator arus bolak-balik yang menggunakan

lebih dari satu magnet

Induksi Elektromagnetik

291

Kumparan sekunder

Kumparan primer

Sumber

tegangan

bolak-

balik

Prinsip kerja tranformator

adalah sebagai berikut.

1. Kumparan primer dihubung-

kan kepada sumber tegangan

yang hendak diubah besar-

nya. Karena tegangan primer

itu tegangan bolak-balik, maka

besar dan arah tegangan itu

berubah-ubah.

2. Dalam inti besi timbul medan

magnet yang besar dan

arahnya berubah-ubah pula.

Perubahan medan magnet ini

menginduksi tegangan bolak-

balik pada kumparan sekunder.

Dari sebuah percobaan dapat ditunjukkan, bahwa:

1. Perbandingan antara tegangan primer,

V

p

,

dengan tegangan sekunder,

V

s

sama dengan

perbandingan antara jumlah lilitan primer,

N

p

, dan

lilitan sekunder,

N

s

.

2. Perbandingan antara kuat arus primer,

I

p

, dengan

kuat arus sekunder,

I

s

, sama dengan

perbandingan jumlah lilitan sekunder dengan

lilitan primer.

Gambar 13.5

Transformator

Info

MEDIA

Pada tahun 1831, Faraday

menemukan bahwa penghentian

atau pengaliran arus dalam salah

satu kawat pada cincin besi ini

menyebabkan dorongan singkat

dari arus di kawat lainnya. Cincin

yang sekarang jadi terkenal ini

sebenarnya sama dengan trans-

formator modern yang tercipta

160 tahun kemudian.

IPA Terpadu IX

292

Dari kedua pernyataan tersebut dapat dituliskan

secara singkat dengan persamaan sebagai berikut:

V

p

:

V

s

=

N

p

:

N

s

I

p

:

I

s

=

V

s

:

V

p

I

p

:

I

s

=

N

s

:

N

p

Atau dapat ditulis:

ss

VN

=

VN

pp

p

s

sp

V

I

VI

=

p

s

sp

N

I

NI

=

Ada dua hal perlu dipahami untuk transformator

ini, yaitu:

1. Transformator hanya digunakan untuk menaikkan

atau menurunkan tegangan arus bolak-balik (AC)

dan tidak untuk arus searah (DC).

2. Transformator tidak dapat memperbesar daya

listrik yaitu tidak dapat memperbesar banyaknya

daya yang masuk ke dalam transformator

tersebut.

Efisiensi Tranformator

Kalian sudah mengetahui persamaan-persamaan

yang berlaku pada transformator. Persamaan di atas

dan didasarkan atas efisiensi transformator dianggap

seratus persen. Tetapi kenyataan sehari-hari efisiensi

transformator selalu kurang dari seratus persen.

Mengapa demikian? Selama penggunaan trans-

formator, besarnya daya yang dikeluarkan oleh

kumparan sekunder selalu lebih kecil daripada daya

yang diterima oleh kumparan primer.

Hal ini disebabkan selama transformator

digunakan ada sebagian energi listrik yang berubah

menjadi kalor. Dengan kata lain energi listrik yang

keluar dari transformator selalu lebih kecil daripada

energi yang masuk ke dalam transformator.

Agar diperoleh efisiensi mendekati 100% pada

penggunaan transformator, biasanya dilakukan cara-

cara sebagai berikut:

1. Diberi bahan pendingin.

2. Untuk mengurangi panas, membuat inti besi untuk

transformator berbentuk pelat atau lempengan.

Induksi Elektromagnetik

293

3. Mengalirkan udara dingin, misal dengan

air

conditioning

atau kipas angin.

Selama 1 sekon, kumparan primer tranformator

menerima energi dari sumber yang akan diubah

sebesar

W

p

=

V

p

I

p

t

joule. Selama

t

sekon

transformator tersebut juga melepas energi melalui

kumparan sekunder sebesar

W

s

=

V

s

I

s

t

joule.

Efisiensi tranformator,

K

, adalah persentase

harga perbandingan antara besar energi yang dilepas

transformator tiap sekon pada kumparan sekunder

dengan energi yang diterima transformator setiap

sekon pada kumparan primer. Energi tiap sekon

disebut daya. Oleh karena itu, efisiensi dapat

dinyatakan dalam perbandingan daya sekunder,

P

s

dan daya primer,

P

p

, kali 100 % dan dapat ditulis

Efisiensi =

daya sekunder

daya primer

× 100%

K

=

s

p

P

P

× 100 %

Karena

P

=

VI

maka:

K

=

ss

pp

VI

VI

× 100 %

Contoh soal:

Sebuah transformator dihubungkan dengan

tegangan 200 V dapat menghasilkan tegangan 40

V. Jika kumparan input berjumlah 1100 lilitan.

Berapakah kumparan outputnya?

Penyelesaian:

Diketahui:

V

p

=200 V

V

s

=40 V

N

p

= 1100 lilitan

Ditanya:

N

s

= . . . ?

Jawab :

ss

VN

=

VN

pp

IPA Terpadu IX

294

D. Karakteristik Transformator dan

Penerapannya

Ada dua transformator, yaitu:

1. Transformator

step-up

(transformator penaik

tegangan)

2. Transformator

step-down

(transformator

penurun tegangan)

Ciri-ciri kedua jenis trafo adalah:

1. Trafo

step-up

a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih

kecil dari jumlah lilitan kumparan sekunder,

(

N

p

<

N

s

)

b. Tegangan primer selalu lebih kecil dari

tegangan sekunder, (

V

p

<

V

s

)

c. Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat

arus sekunder, (

I

p

>

I

s

)

2. Trafo

step-down

a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih

besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder,

(

I

p

>

N

s

)

b. Tegangan primer selalu lebih besar dari

tegangan sekunder (

V

p

>

V

s

)

c. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat

arus sekunder, (

I

p

<

I

s

)

Salah satu contoh penggunaan trans-

formator adalah pada pesawat penerima

radio jenis “tabung”.

200 V

40 V

=

s

1100 lilitan

N

200

s

N

= (40 x 1100) lilitan

s

N

= 220 lilitan

Induksi Elektromagnetik

295

Refleksi

Rangkuman

1. Beberapa faktor yang mempengaruhi gaya gerak listrik (GGL)

induksi:

a. kecepatan perubahan medan magnet

b. banyaknya lilitan

c. kekuatan magnet.

2. GGL induksi dapat ditimbulkan dengan cara:

a. memutar magnet di dekat kumparan atau memutar

kumparan di dekat magnet.

b. mengubah arah arus searah pada kumparan primer.

c. mengalirkan arus AC pada kumparan primer

3. Penerapan ggl induksi pada generator dan dinamo.

4. Bagian-bagian dinamo: sebuah kumparan, sebuah cincin geser,

sikat, dan magnet.

5. Bagian-bagian generator: magnet, rotor, dan stator.

6. Transformator: alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan

arus bolak-balik.

7. Persamaan-persamaan pada transformator:

pp

s

sp s

VN

I

VIN

8. Efisiensi transformator

s

p

ss

pp

100%

100%

u

u

K

K

P

P

VI

VI

Sekarang ini umumnya orang lebih suka membawa kartu kredit atau

kartu ATM daripada membawa uang tunai dengan alasan lebih praktis

dan lebih aman. Kartu kredit dan kartu ATM merupakan contoh

penerapan prinsip induksi elektromagnetik. Sebagai bahan refleksi,

jelaskan cara kerja kartu kredit atau ATM berdasarkan prinsip induksi

elektromagnetik!

IPA Terpadu IX

296

A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda

silang (X) pada huruf

a, b, c,

atau

d

!

1. Arus induksi adalah berupa . . . .

a. arus searah

b. arus bolak-balik

c. arus DC

d. arus DC dan AC

2. Timbulnya gaya gerak listrik pada kedua ujung kumparan disebabkan

terjadi perubahan . . . .

a. tegangan

b. jumlah garis gaya magnet

c. jumlah lilitan

d. arus listrik

3. Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi besar

GGL induksi yaitu . . . .

a. banyaknya lilitan

b. kecepatan perubahan medan magnet

c. kekuatan magnet

d. masalah lilitan kumparan

4. Apabila

V

p

= tegangan primer,

V

s

= tegangan sekunder,

I

p

= kuat

arus primer dan

I

s

= kuat arus sekunder, maka hubungan yang

benar adalah . . . .

a.

p

s

s

p

V

I

=

VI

b.

pp

ss

VI

VI

=

c.

V

p

=

p

s

s

VI

I

d.

V

s

=

p

s

s

VI

I

Uji Kompetensi

Induksi Elektromagnetik

297

5. Pada trafo

step-up

yang

tidak benar

adalah . . . .

a. jumlah lilitan primer lebih kecil dari jumlah lilitan sekunder

b. tegangan primer lebih kecil dari tegangan sekunder

c. kuat arus primer lebih kecil dari kuat arus sekunder

d. kuat arus primer lebih besar dari pada kuat arus sekunder

6. Berikut ini adalah rumus efisiensi transformator adalah . . . .

a.

p

s

100%

u

K

E

E

b.

s

p

100%

u

K

E

E

c.

pp

ss

100%

u

K

VI

VI

d.

ss

pp

100%

u

K

VI

VI

7. Fungsi trafo

step-down

adalah . . . .

a. menurunkan tegangan

b. menaikkan tegangan

c. menetapkan tegangan

d. mengubah-ubah tegangan

8. Yang merupakan ciri trafo

step-up

adalah . . . .

a.

N

p

<

N

s

b.

I

p

<

I

s

c.

V

p

<

V

s

d.

I

p

>

I

s

9. Ciri trafo

step-up

adalah . . . .

a.

N

p

>

N

s

b.

I

p

>

I

s

c.

I

p

<

I

s

d.

V

p

>

V

s

10. Transformator adalah alat untuk menaikkan atau menurunkan

tegangan . . . .

a. bolak-balik

b. bolak-balik dan searah

c. searah saja

d. sekunder saja

IPA Terpadu IX

298

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan 220 volt sehingga

mengalir arus listrik 0,25 A. Jika kuat arus yang keluar dari trafo

adalah 2 A, maka tentukan besar tegangan keluaran trafo tersebut!

2. Sebuah transformator dihubungkan dengan tegangan 200 V

menghasilkan tegangan 20 V. Jika kumparan input 1000 lilitan, maka

hitunglah jumlah lilitan kumparan output!

3. Sebuah trafo menggunakan kumparan dengan perbandingan jumlah

lilitan primer dan sekunder 1:5. Trafo tersebut dihubungkan dengan

tegangan 30 volt. Jika daya keluaran trafo 50 watt, maka tentukan

besar arus sekundernya!

4. Energi masukan dan keluaran dari sebuah trafo adalah 10.000 joule

dan 9000 joule. Tentukan efisiensi trafo!

5. Sebuah trafo dihubungkan dengan sumber 200 volt dan mengalir

arus listrik sebesar 0,2 ampere. Bila tegangan (GGL) keluaran dan

efisiensinya masing-masing 100 volt dan 80 %. Tentukan kuat arus

keluaran!

Proyek

Carilah informasi tentang prinsip induksi elektromagnetik pada

kartu ATM atau kartu kredit disertai gambar yang mendukung

informasi tersebut. Kumpulkan dalam bentuk kliping dan multimedia

untuk dipresentasikan di depan kelas!